Selasa, 01 Mei 2012
DHCP, VLAN, POE
21.02 | Diposting oleh
Velta Riza Yozela |
Edit Entri
A.DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol)
Pengertian
DHCP (Dynamic Host Configuration
Protocol ) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server
yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP
dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak
menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara
manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang
tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP
secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang
dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Cara Kerja
Karena DHCP merupakan
sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server
dan DHCP Client
- DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
- DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya
memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien,
yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa
alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya
hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis
masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru
atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah
DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
- DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
- HCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client
- DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
- DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas
hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang
sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya
tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address
renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem
DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam
sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam
sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya.
Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server
tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama. Selain dapat
menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan
sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu
ke waktu.
DHCP Scope
DHCP
Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat
disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh
seorang administrator
dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah
alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP
Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan
alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam
DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari
DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering
terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP
Scope.
DHCP Lease
DHCP
Lease adalah batas waktu penyewaan alamat
IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat
dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan
beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP
Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP
Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
DHCP Options
DHCP
Options adalah tambahan pengaturan alamat IP
yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP
kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet
jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar
memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh
seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien,
DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
B. VLAN
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak
terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network
dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.
Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel
dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen,
tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini VLAN digunakan membuat alokasi jaringan secara
virtual yang berbeda dalam fungsi network yang sama. Protokol yang bs berbentuk interface (port) padahal dia
tidak memiliki interface
Keanggotaan
VLAN
·
Vlan Static
Pengaturan Vlan yang umum digunakan karena aman, mudah dalam pengaturan dan
pembuatannya.
·
Vlan Dynamic
Pengaturan Vlan secara otomatis berdasarkan Mac Address, Protokol, atau
aplikasi untuk membuat dynamic Vlan.
CARA KERJA
VLAN
VLAN
diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan
mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua
informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan
dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan
maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk
mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang
bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua
informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge
memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan
diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula digunakan suatu software
pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN
beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan
router
Tipe – tipe
VLAN
1. Berdasarkan
Port
Keanggotaan
pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut.
Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan
VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
2. Berdasarkan
MAC Address
Keanggotaan
suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation /komputer yang
dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki
oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh
NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. Kelebihannya apabila user
berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN
tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan
secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe
ini kurang efissien untuk dilakukan.
3.
Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan
VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel
Tabel Protokol dan VLAN
Tabel Protokol dan VLAN
Protokol
|
IP
|
IPX
|
VLAN
|
1
|
2
|
4. Berdasarkan
Alamat Subnet IP
Subnet IP
address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu
VLAN. Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga
tidak mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan
keanggotaan VLAN.Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan
ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja
di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan
paket di banding menggunakan MAC addresses
5.
Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat
dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan,
atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu
jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2
jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2
C. POE (POWER OVER ETHERNET)
Salah satu aksesoris tambahan yg mempermudah instalasi device WiFi outdoor yaitu PoE (Power Over Ethernet) Fungsi alat ini untuk menyuntikkan power dari adaptor melalui kabel UTP, jadi kita tidak perlu menarik kabel listrik keatas tower atau genteng. Cukup kabel UTP yang dibawa keatas. Karena PoE memanfaatkan 2 pasang kabel UTP yg tidak terpakai (biru putih, biru dan coklat-putih, coklat). PoE ini ada 2 jenis : Aktif dan Pasif. Yang Aktif terdiri dari satu alat yg punya 2 input (DC male dan Ethernet/RJ45male) dan satu Output (Ethernet/RJ45female)
Yang Pasif terdiri dari 2 unit berpasangan. Unit pertama sama persis dengan PoE jenis aktif (2 input/1 output) disini disebut jg DC injektor dan dipasang dibawah.
Unit kedua memiliki 1 input (Ethernet/RJ45female) dan 2 Output (DC female dan Ethernet/RJ45male) atau disebut jg splitter dan dipasang diatas.
Beda keduanya adalah : PoE Aktif lebih murah, tapi AP (radio wireless) yang dipakai juga harus 'PoE ready'. Jadi tidak sembarang merek. Untuk melihat apakah AP (radio wireless) anda support PoE coba lihat port ethernetnya. biasanya tertulis 'Ethernet/PoE' Contoh : senao yang powernya 200 milliwatt dan smartbridges. Untuk AP (radio wireless) yang tidak support PoE, bisa memakai PoE pasif. Memang lebih mahal, tapi bisa untuk semua jenis AP(radio wireless). Intinya PoE pasif menyuntikkan listrik melalui DC injektor lalu dipisah kembali menggunakan splitter. Tapi apabila kutub positif dan negatif pada sepasang PoE Pasif tidak sesuai bisa mengakibatkan AP (radio wireless) bisa rusak. Contoh : Senao yang powernya 400, JAHT, Edimax, Planet
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
My Facebook............
Blog Archive
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Follow Me......
Calendar.....
Cuteki cute & kawaii
Clock......
Cuteki birthday wishes
Postingan Populer
-
A.DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol) Pengertian DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol ) adalah protokol yang ber...
-
Deskripisi Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 a...
-
DEFINISI Kabel fiber optic ( fiber optik ) adalah kabel jaringan yang dapat mentransmisi data melalui media cahaya. Dibandingkan de...
-
Komponen jaringan komputer terdiri dari : Komputer NIC Media Transmisi NOS Network Device Komputer Komputer adalah per...
-
1. EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4...
-
DATA SHEET SWITCH LAYER 2 dan SWITCH LAYER 3 Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2 beroperas...
-
Pengaturan IP IP yang digunakan untuk ruangan A = 192.168.4.2 – 192.168.4. 21 dengan IP address untuk port 1 router: 192...
0 komentar:
Posting Komentar